I LOVE THOSE RANDOM MEMORIES, SO I PUT IT INTO WORDS
Showing posts with label Bali. Show all posts
Showing posts with label Bali. Show all posts

Sunday, November 12, 2017

ECHO BEACH CLUB

"Good Time + Good Friend = Amazing Memory"

Entah mengapa akhir-akhir ini saya sulit sekali bertemu dengan teman-teman saya, ya mungkin karena kesibukan masing-masing yang jadwalnya bertabrakan. Tentu saja dengan kesibukan saya juga yang hampir selalu jaga pagi sore, ya namanya kerja.. Kemudian saya membuka kontak dan mulai chat dengan teman-teman saya. Saya memiliki beberapa teman yang akrab, bahkan sejak dari SMP, meski beda SMA dan Universitas, kami selalu keep in touch, setidaknya dengan chat di facebook (zaman dulu SMA), BBM, hingga LINE saat ini. Saya teringat kenangan, kira-kira setahun yang lalu salah satu teman saya Ayu mulai chatting dan mengobrol untuk mengajak ketemuan, karena sudah lama sekali rasanya kami tidak bertemu, lalu saya mencari tanggal yang kosong dan untunglah itu pas dengan off day teman saya. Satu permasalahan terselesaikan, muncul permasalahan baru, mau dimana ketemuannya. Kami berdua adalah tipe yang suka makan sambil mengobrol lama tanpa adanya usikan atau gangguan dari sekitar yang memandang nanar tempat duduk kami, seolah berkata, “Bisa cepetin ga selesai makannya, aku juga mau duduk” jadi kami berusaha mencari tempat hangout yang tidak terlalu ramai tapi tetep asik.

Kami pun menemukan satu tempat yang cukup dekat dengan jarak tempat tinggal kami berdua dan belum pernah kami datangi sama sekali. Echo Beach Club menjadi pilihan kami berdua, terletak di Kabupaten Badung, Echo Beach Club menawarkan pemandangan tepi pantai dengan sunset cantik ditemani makanan lezat. Tempat ini memiliki jarak yang hanya memakan waktu sekitar 15 menit dari rumah saya di Tanah Lot. Kami janjian untuk bertemu di Echo Beach pukul 16.00 sehingga kami memiliki banyak waktu mengobrol sambil menunggu sunset. Saat kami tiba di sana, belum banyak wisatawan yang menempati restoran-restoran di tepi pantai, mungkin akibat sisa hujan beberapa jam yang lalu. Namun para pegawai restoran sudah menempatkan bean bags mereka di pinggir pantai untuk menarik wisatawan untuk datang dan mengunjungi mereka untuk bersantai menunggu datangnya sunset. Saya dan Ayu memilih untuk tidak turun ke pantai, kami berniat untuk bersantai di restoran yang ada di atas. Sebelum mencapai pantai terdapat restoran yang juga menggelar bean bags mereka, kelebihannya karena mereka memiliki bangunan semi permanen sehingga tidak perlu berlarian saat hujan turun karena kita akan aman di sini.

Sembari mengobrol pesanan kami akhirnya datang 1 loyang hawaian pizza yang kami share untuk berdua dan mango juice untuk saya, strawberry juice untuk Ayu. Karena kami baru bertemu setelah sekian lama, banyak hal yang kami obrolkan, hingga menjelang sunset. Meski tertutup oleh mendung, setidaknya saya dapat menangkap rona matahari yang mulai berpamitan pada kami. Kami kemudian sadar waktu sudah mulai menjelang malam, tapi there’s still time for dessert, kami membeli es krim di sebuah stand es krim yang berada tidak jauh dari tempat kami mengobrol dan pembicaraan kami berlanjut lagi, haha.. Akhirnya kami memutuskan untuk pulang setelah melirik jam dan ternyata sudah pukul 20.30. Mungkin lain kali kami perlu merencanakan pertemuan lebih awal, sehingga memiliki banyak waktu untuk mengobrol.



Lokasi  : Echo Beach Club

Budget : 150 ribu/orang (sesuai dengan pesanan kami diatas dan harga bisa berubah sewaktu-waktu)

Tuesday, October 18, 2016

KULINER BALI : KAFEMU TABANAN

"Every Day May Not Be Good, But There Is Something Good In Every Day"

Halo semua pembaca setia blog saya, maafkan penulis yang lama ga update blog dikarenakan sesuatu dan lain hal yang nyebabin penulis ga punya mood buat buka laptop dan lebih suka guling-guling sambil selimutan persis kayak sushi hahaha..

Setelah saya berusaha menghilangkan rasa malas, akhirnya saya memutuskan untuk mengajak teman-teman lama saya (Desi dan Yoga) buat ketemuan, pengen sharing pengalaman mereka selama internship yang sudah hampir setahun berjalan (kami beda tempat Internship, saya di Klungkung, sedangkan Yoga dan Desi di Tabanan). Kami memutuskan buat ketemu di salah satu kafe yang ada di daerah Kediri Tabanan, KafeMu-kafe yang menawarkan berbagai jenis makanan dan minuman ini terletak di jantung kota Kediri, ± 300 meter  di utara Patung Soekarno. Saya sedikit susah mencari kafe ini karena bila dicari dari arah selatan papan nama kafe tidak terlihat akibat ditutupi pohon.
sumber foto : instagram : Kafemu.bali
Saat tiba di depan kafe, saya langsung parkir saja di depannya, karena tidak ada tukang parkir dan lahan parkirnya pun sempit, kalau bawa mobil harus parkir di pinggir jalan agak keselatan dari kafe, karena kalau tepat di depan kafe, mobil kalian menghalangi jalan masuk. Pintu kayu bercat putih menyambut saya saat mau masuk kafe, pintunya tertutup rapat, membuat saya ragu, apa benar ini kafenya, karena tempatnya tertutup sekali. Setelah saya buka, saya tau alasan dibalik pintunya tertutup rapat, karena tempat ini full aircon, dan teman-teman saya sudah menunggu saya disana. Setelah memesan makanan, kami sepakat untuk naik ke atas, yup! KafeMu ini memiliki dua lantai, di lantai atas dibagi menjadi dua ruangan, area dengan aircon dan Smoking Area.
smoing area nya
Untuk menu makanan disini sendiri variatif, dari makanan Indonesia seperti Nasi Goreng hingga Western seperti Steak. Harganya pun variatif, mulai 15 ribuan, tapi kalau mau lebih hemat, contohlah kami bertiga yang memilih paket Chicken Gordon Bleu + Watermelon Juice dengan harga hanya 25 ribu rupiah saja dan tentang rasanya, lumayan lah untuk harga segitu, yah tidak begitu mengecewakan (cuma 25 ribu)-karena saya ga coba menu lain jadi ga bisa komen banyak-lain kali mungkin nyoba kue disana, karena dari awal kafe ini lebih menekankan coffee-chocolate-cake (seperti yang ada di papan namanya)
maaf ini sudah saya makan setengah >.<


muka bahagia setelah makan
Buat yang suka ga sabar menunggu makanan datang, kafe ini sudah menyiasati dengan memberikan fasilitas free Wifi, tapi sayangnya signal di lantai atas tidak sebagus di lantai satu. Kalau bosan dan ga tau mau searching atau download apa, kalian bisa berselfie ria disini, karena wallpaper yang dipasang disini membuat setiap sudutnya instagramable. Jadi buat yang hobi foto-foto, bisa datang kesini.

Wednesday, October 5, 2016

KULINER BALI : THE PITSTOP COFFEE

"Wifi + Food = Perfection"

Halo semua, ada yang asli Tabanan gak? Atau tinggal di Tabanan? Soalnya kali ini saya mau membahas salah satu tempat nongkrong yang ada di Tabanan, yaitu Pitstop Coffee. Pitstop Coffee ini teletak di Jalan MT Haryono No 8, sebelah timur lapangan Alit Saputra. Awalnya saya tau kafe ini dari postingan temen di akun social medianya, karena saya tugas di Klungkung, saya putuskan untuk mencobanya saat pulang kampung. Karena di Tabanan belum begitu banyak café-café untuk tempat nongkrong seperti di Denpasar.

Akhirnya saat saya pulang ke Tanah Lot, saya ngajak adik saya buat nyoba nongkrong disana, dia sih pasti oke-oke aja kalo sudah urusan jalan-jalan dan nongkrong. Tempatnya yang strategis dan gampang dicari menjadi nilai tambah buat kafe ini, saya gak perlu susah-susah liat GMaps buat nyarinya. Kafe berlantai dua ini terbilang tidak begitu luas, dengan penataan tempat duduk hingga ke teras membuat kafe ini dapat mengakomodir jumlah pelanggan yang datang. Sepertinya terdapat pula tempat di lantai atas, namun saat saya kesana tempatnya di tutup, jadi cuma bisa nongkrong di lantai satu saja.

Disini ditawarkan berbagai macam makanan dan minuman, range harganya sekitar 5-20 ribu rupiah saja, sangat affordable kan?! Akhirnya saya putuskan untuk memilih Paket Burger plus Kentang dan Ice Chocolate Orange dan adik saya memilih Spaghetti dan Ice Lemon Tea. Semari menunggu makanan datang kami akhirnya mencoba wifi gratis di sini, dan ternyata wifi nya kenceng bangett!! Nyesel ga bawa laptop, kan bisa sambil update blog >.<

Daannn, makanan datang yang membuat kami super kaget adalah porsinya, dengan harga 20 ribu kita bisa mendapat burger plus kentang goreng seabrek atau spaghetti sepiring penuh, Ya ampun, bisa gak ya habis semua makanan ini >.< Kalo soal rasa, gak kalah kok sama café-café yang uda terkenal. Buat yang perutnya melar, sangat recommended ke sini, atau yang sekedar nongkrong-nongkrong aja juga asik sambil minum Lemon Tea dan ngemil Frech Fries.

Segitu dulu ya reviewnya tentang salah satu kafe yang ada di Tabanan, nanti satu-satu bakal saya review tempat-tempat yang udah saya kunjungi. See you on next post gess..

Wednesday, September 28, 2016

KULINER BALI : KAKIANG BAKERY

“When It Comes To Sweet, Am I Gonna Be A Saint Or A Sinner?”

Siapa sih yang tidak suka makanan manis, apa ada diantara kalian yang menolak jika diberikan red velvet cake? Saya rasa tidak, tidak seorang pun menolak diberikan kue enak, apalagi saya. Mengapa saya bertanya seperti itu, karena pada postingan kali ini saya akan membahas sebuah kafe di daerah Ubud yang sudah sangat terkenal, mungkin sebagian besar dari kalian sudah pernah ke sana, jadi saya menulis ini untuk kenang-kenangan suatu hari nanti.hehe…Saya memang sudah pernah ke sana beberapa kali bersama teman-teman, tetapi belum pernah bersama pacar saya, makanya saya akan menulisnya kali ini.

Jalan-jalan ini berlangsung tepat tahun lalu, 28 September 2015-bisa diliat di timeline facebook-sebelum abang menjadi super sibuk dengan promosi jabatan dan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke Jakarta. Tahun lalu merupakan tahun jalan-jalan buat kami, kalau sekarang, ya karena keadaan, jadi saya bersenang-senangnya dengan menulis review tempat-tempat yang kami pernah kunjungi saja. Salah satunya Kakiang Bakery yang akan saya ceritakan kali ini.
sumber foto : google
Perjalanan kami mulai pukul 15.00 dari Denpasar yang membutuhkan waktu sekitar 45 menit menuju Ubud. Perjalanan kami agak tersendat karena ada proyek perbaikan jalan, jadilah kami-saya-berselfie ria di jalan.
selfie dulu sambil nunggu jalan
Sesampainya kami di Kakiang Bakery kami sulit mencari parkir karena parkirnya lumayan sempit cuma cukup kira-kira 4 mobil saja, ya sudah pake valet parking aja biar petugasnya yang mikirin parkir dimana. Lalu kami langsung masuk dan melihat ke etalase kue apa saja yang masih available, ternyata semua yang masih ada enak-enak, saya sampai kebingungan mau pilih yang mana, akhirnya pilihan jatuh pada strawberry shortcake dan pilihan abang jatuh pada kue coklat yang bahkan saya lupa namanya. Untuk minuman, kami memilih jus mangga dan jus strawberry. Rata-rata harga cake disini sekitar Rp 25.000,00 per slice nya, untuk minumannya variatif sih harganya mulai Rp 20.000,00an.
selfie sambil nunggu kue datang
Oh ya, selain cake yang dapat dibeli per slice ada menu lain juga, terutama western, seperti pizza, spaghetti dan lainnya. Kami pesan 1 pizza-saya lupa pesan pizza apa-yang harganya sekitar Rp 100.000,00 untuk ukuran medium, jenis pizza yang ditawarkan adalah pizza italia yang rotinya tipis dan crunchy (saya lupa foto pizzanya).

Setelah selesai memilih, kami mencari tempat duduk, untuk mengobrol dan tentu saja selfie! Sebentar saja pesanan kami sudah datang….yummy, selamat makan!!!


Tuesday, September 27, 2016

WISATA BALI : GREEN BOWL BEACH

"The Best View Comes After The Hardest Move"

Ada yang uda pernah kesini belum? Saya sendiri sebagai penduduk Bali tidak tahu kalau ada pantai yang bernama Green Bowl, kalau saja bukan abang yang kakinya gatel pengen jalan-jalan mengajak saya kesini, pasti saya gak tau yang namanya Pantai Green Bowl. Pantai Green Bowl terletak di daerah Ungasan Jimbaran, pantai ini memang berdekatan dengan Pantai Pandawa, namun ternyata pengunjungnya tidak sebanyak pantai Pandawa. Saat saya tiba di sana, masih sedikit terlihat mobil maupun motor yang parkir di parkiran yang masih berkerikil dan belum ditata secara khusus sebagai tempat parkir. Disana juga terdapat satu, ya hanya satu warung yang, menjual makanan dan minuman ringan. Kalau toilet, saya lupa, entah ada atau tidak fasilitas toilet di sana, ya intinya belum terkelola secara maksimal aja pantai ini. Tapi asyiknya disini tidak dipungut biaya masuk alias free entry untuk ke pantai ini.

Awalnya saya berpikir kalau pantai ini kayak pantai-pantai biasanya-maksudnya turun mobil, jalan dikit, nyampe pantai-ternyata saya salah. Dan abang pun sebenarnya tidak tahu bagaimana medan menuju pantai itu, jadi kami asik-asik saja menuju ke sana setelah selesai menonton Ant Man dan pergi ke Mangrove Forest pukul 16.00. Ternyata kami baru sampai di sana pukul 17.00, turun mobil, lihat ke sebelah, pantainya jauh dibawah, lalu kita kesana bagaimana? Tenang saja ada anak tangga yang siap dituruni menuju pantai, nah, ini lah sensasinya, jangan tanya berapa jumlah anak tangga yang saya turuni, karena jangankan menghitung untuk mengobrol saja nafas saya ngos-ngosan. Banyak pengunjung yang saya lihat berhenti sejenak dan duduk di anak tangga sempit yang hanya bisa dilalui oleh 2 orang secara bersamaan.

Usaha penuh perjuangan melawan lutut yang gemetar karena lelah, terbayar setelah sampai di bawah karena kita akan disuguhkan pemandangan cantik. Pantainya masih bersih dan terdapat batu-batu besar berbentuk setengah bola atau mangkok yang ditutupi lumut yang berwarna hijau, mungkin itu asal dari nama pantai Green Bowl ini. Seperti yang saya bilang tadi, pengunjungnya masih sedikit sekali, jadi berasa pantai pribadi..hehehe..


Mulailah kami foto-foto sebelum hari bertambah gelap, kami juga memperkirakan perjalanan naik menuju parkir akan menghabiskan banyak waktu karena saya yang lelet dan cepat lelah.hehe..Setelah kami rasa cukup untuk foto-foto, kami putuskan untuk pulang karena hari sudah mulai malam dan badan sudah terasa lengket setelah seharian berjalan-jalan. 

Tenaga yang masih tersisa kami gunakan untuk mendaki tangga-tangga kecil nan banyak itu-membuat lutut bekas dislokasi menjadi nyeri-dan saya jadi mood swing. Perjalanan yang patut dijadikan pelajaran, sebelum pergi ke suatu tempat ada baiknya bertanya kepada orang yang sudah pernah ke tempat itu sebelumnya, biar ga jadi kayak saya. Tapi overall, pantainya bagus, bersih dan sepi like a private beach, buat yang fisiknya kuat, kalian harus coba kesini, rasakan sensasinya!

Sunday, September 11, 2016

KULINER BALI : WARUNG OKE CANGGU

“I’m On A Seafood Diet-I See Food And I Eat it”

Halo, kali ini saya mau ceritain salah satu tempat makan yang super rame di kunjungi di daerah Pererenan-arah mau ke Canggu,Bali. Bahkan bule-bule suka banget makan di sini. Jadi wajib di coba banget tempat ini. Awalnya kenapa kita sekeluarga mau kesini adalah buat ngerayain ultah si adek yang ke 20. Saat itu sempet bingung mau nyoba tempat makan yang mana lagi..haha.. secara ortu suka ngajak makan di luar sejak saya bukan tanggungan mereka lagi #cieileh ini maksudnya bukan uda merit, tapi uda kerja.

Oh, ya ngomong-ngomong WarungOke ini cocok banget buat dinner, tapi kalo mau lunch juga oke.. tempat parkir mobil luas yang lengkap dengan tukang parkirnya. Begitu masuk kita bakal ngelihat banyak gazebo-gazebo kecil buat tempat makan ala lesehan. Buat yang ga mau ngelepas sepatu, entah malu karena kakinya bau atau takut sepatu/sendalnya dicolong orang, ada kok tempat makan yang bukan lesehan. Kalo saya sih yang mana aja suka, yang penting makanan cepet dateng….
sumber foto : google

Menu di sini beragam banget, ada Seafood, Chinese food dan Indonesian food… Dengan pasti dan super jelas pasti kita milih paket Seafood. Di sini menunya ada yang paketan, ditujukan buat keluarga kayak kami ini. Kalo mau menu pisah-pisah juga ada..untuk harga kalo ga salah kemarin yang paketan buat berempat sekitar 200 ribuan, ga sampe 250 ribu lah. Sedangkan buat yang mau dinner ama bae aja, cukup 100 ribuan, kalo sendirian ya..cukup sekian dan terimakasih ngenesnya
yang fotoin ga fokus >.<

Di paket yang kami pilih ada kerang bakar, udang bakar, sate cumi, ikan bakar, sop ikan, plecing kangkung dan satu bakul nasi serta 4 es teh. Ga sempet fotoin makanannya close up gara-gara uda duluan ngilernya, jadi ga keburu di foto, uda disamber aja. Untung sempet minta tolong fotoin ama waiter disana, tapi masnya gagal fokus, ughh.. Jadi kalo mau liat tempatnya klik linknya aja..Diakhir acara makan-makan kami, di kasi lah kami buah semangka dan melon buat pencuci mulut…aaahh…kenyang deh…


Kayaknya uda cukup segitu aja postingan buat kali ini soalnya ga sempet foto tempatnya jadi ga bisa jabarin lebih banyak :( meski perut saya uda membuncit, tapi tetep harus foto, harap dimaklumi ya. Baru jalan otaknya setelah dikasi makan, jadi baru inget fotoan. Hehe..

Friday, September 9, 2016

WISATA BALI : TIRTA GANGGA

“Water Is The Driving Force Of All Nature”

Oke, sekarang kita menuju ke arah timur Bali yuk, tepatnya di kabupaten Karangasem. Karangasem ga kalah menariknya dengan daerah lain di Bali, banyak tempat wisata di sini kok. Salah satunya Tirta Gangga yang mau saya ceritain di post kali ini. Mungkin udah banyak yang tau tempat ini, mungkin juga banyak yang belom tau.  Semoga bisa nambah referensi buat yang mau ke Bali.

Tirta Gangga sendiri menurut yang saya baca di beberapa tulisan merupakan bekas istana kerajaan, nama Tirta sendiri artinya air dan Gangga merupakan salah satu sungai suci yang ada di India. Perjalanan menuju ke Tirta Gangga yang terletak di Kecamatan Abang, Karangasem dari Denpasar itu memerlukan waktu sekitar 2 jaman lebih. Lumayan jauh sih, tapi buat tempat yang asik dan hasil foto yang bagus, apa sih yang enggak. Padahal habis jaga malam, tidur cuma 4 jam, tapi demi jalan-jalan, sakit kepala pun di abaikan. Hahaha…

Disini sering banget ada pemotretan buat prawedding, jadi bagi yang uda ngebet nikah. Boleh tuh sesi pemotretannya di sini. Waktu bulan Juni 2016, sempet tak lihat harga buat sewa tempat untuk foto prawedding sekitar Rp 500.000, worth it lah ya..Untuk harga tiket masuk wisatawan cuma 10 ribu rupiah per orang, bebas mau berapa lama diem, berapa banyak foto, bisa berenang juga. Lengkap deh pokoknya! Oh ya, kalo laper, ada restoran di depan pintu masuk. Kalo ga mau makan berat, bisa nyemil-nyemil juga, beli cemilannya juga di depan pintu masuk, banyak dagang makanan ringan dan minuman di sana. Begitu masuk ke dalam, terasa hawa dingin menyentuh kulit, segeeerrr… trus mata juga jadi seger disambut ama pemandangan yang luar biasa, pohon-pohon yang rindang serta kolam air yang super besar dengan batu-batu besar tertata rapi sebagai pijakan kalo mau masuk ke dalam kolam atau mau foto-foto di tengah kolam. 

hati-hati nyemplung tante

Diujung timur laut (menurut saya timur laut sih, sorry kalo buta arah) akan akan kolam khusus pemandian, jadi buat yang mau main air atau cebur-ceburan rame-rame di situ, bolehlah sana main.
Tapi karena saya ga bawa baju ganti, jadi ya..ga bisa deh ikut berenang ria (padahal saya emang ga bisa berenang dan phobia ama kedalaman air, soalnya dulu sempet tenggelam pas mau belajar berenang di SMP). Di tengah kolam ada sebuah menara yang terus-terusan mancarin air tiada hentinya #gakpernahlelah jadi keren gitu kalo mau foto-foto. 
dokumentasi dulu

Oh ya, sampe lupa, di kolam itu ada banyak ikan, kayaknya jenis ikan koi deh, ikannya super gendut, seriusan. Kita juga bisa ngasi makan ikannya pake makanan ikan yang kita beli di depan gerbang masuk. Kalo ga salah harganya 3 kantong kecil itu Rp 5.000,00..
ikan-ikan gendut

Gara-gara liat ikan koi gede-gede jadi laper pengen makan dan karena jam uda menunjukkan pukul 13.00, jadi udahan dulu jalan-jalannya, mau balik ke Denpasar dulu..bye bye gess :*

Wednesday, September 7, 2016

AGROWISATA BALI : BALI PULINA

“Love Is In The Air And It’s Smell Like Coffee”

Agrowisata kayaknya mulai melejit belakangan ini, beberapa daerah di Bali menawarkan banyak tempat untuk ber-agrowisata. Salah satunya Bali Pulina yang saya dan abang sempat kunjungi tahun lalu pas anniversary yang ke 2. Terletak di kabupaten Gianyar tepatnya di Banjar Pujung Kelod Tegallalang, untuk mencapai lokasi agrowisata ini saya perlu waktu sekitar 1,5 jam menggunakan mobil. Itu sudah termasuk hitungan macet dan beli bekel di alfamart buat 2 perut gendut yang kelaparan. Karena kita berdua sebenernya gatau ada dagang makanan ga sih di sana. Ini baru pertama kali kami kesana dan belum ada review dari temen-temen, jadi beli makanan aja, daripada kelaperan #sayangperut. Hahaha..

Agrowisata itulah konsep dari Bali Pulina, awalnya kami mengira bakalan jalan-jalan di kebun penuh buah dan bisa dipetik sesukanya trus bisa dibuat rujak sendiri. Hahaha. Ternyata, saya salah, tempat ini menyuguhkan bagaimana proses dibuatnya kopi luwak yang terkenal itu. Dari panen biji kopi, trus ngasi kopinya ke luwak buat diprintilin trus dimaem, sampe nunggu si doi buang hajat, trus dicarilah biji-biji kopi yang ga tercerna sempurna itu. Untuk harga tiketnya, kalau saya tidak salah ingat Rp 100.000,00 per orang. Oke harga yang lumayan menurut saya untuk sebuah tempat agrowisata, sepertinya ada  hal-hal menarik di sini yang sepadan dengan harga tiketnya. So, lets check it out, guys!
ini lo tampak depannya

Si luwak yang memiliki nama Latin Paradoxurus hermaphroditus, merupakan anggota keluarga musang, jadi kalo doi ngerasa terancam atau lelah dengan kelakuan alay sok jahil kita, bisa-bisa kita digigit. Jadi jangan nakal ya, cukup liatin aja si luwak milih-milih biji kopinya. Konon katanya, sang luwak hanya mau makan biji kopi yang bener-bener mateng, jadi kualitasnya terbukti. #kononkatanya
 
luwaknya sibuk printilin biji kopi

Masuk ke dalem, bakal diliatin alat-alat traditional buat jemur, menyangrai sampe halusin biji kopi biar jadi kopi bubuk. Terus masuk sampe ke ujung bakal nemu pemandangan yang luar biasa, itu kayak jurang yang dibikinin penyangga kayu buat tempat foto-foto. Ngeri-ngeri cantik gitu deh.. Sayang ga sempet fotoin, biar full keliatan pemandangannya, tapi buat selfie selalu inget..haha..

happy 2nd anniversary dear 

Ternyata harga tiket 100 ribu itu udah termasuk dapet kue basah-kalo ga salah inget dapet kue nagasari ama kue lapis juga dapet trial 8 jenis minuman yang ditaro ke gelas kecil ala tempat minum teh di pilem-pilem Cina jaman dulu #gataunamanya. Jenis minumannya beragam dari teh, kopi hingga coklat, saya sih ga hapal urutannya. Trus habis kita nyoba trial minumannya, nanti kita pilih deh salah satu minuman yang paling kita suka. Nanti mbak atau mas nya disana bakal nyediain kita satu cangkir full minuman yg kita pilih. Saya pesannya dark cocoa, trus si abang mesennya white coffee.



Setelah puas menyeruput minuman, makan kue dan tentu saja selfie, kami memutuskan untuk mencari makan siang. Karena perut kami ini ga cukup dikasi jajan ama minuman itu aja..Hahaha.. See you on next post ya,gess

Sunday, September 4, 2016

WISATA BALI : MANGROVE FOREST

"The Poetry of Earth is Never Death"

Mungkin tempat ini sudah banyak yang tau, terutama penduduk lokal Bali. Posting kali ini ditujukan pada orang lokal maupun luar Bali, kali aja ada yang mau jalan-jalan ke sana sambil foto prewedding, hehehe. Tapi seriusan lo, pas saya ke sana sama si abang, ada Bule yang lagi foto prewedding, trus saya mupeng sambil liatin doi yang berbalutkan dress merah cerah bawa buket bunga (sebenernya sih saya mupeng ama gaunnya, bukan foto prewednya #fact).

Buat yang ga tau hutan bakau aka Mangrove forest dimana, ga jauh kok dari kota Denpasar, sekitar 30 menit lah ya dari pusat kota. Mangrove forest ini terletak di Jl By Pass Ngurah Rai, kalo dari arah Denpasar letaknya di kiri jalan. Tempatnya agak masuk, dan di sepanjang jalan masuk kita udah bisa lihat pohon-pohon bakau di kanan-kiri. Setelah parkir, saya dan abang udah langsung aja ke dagang yang ada di depan tempat parkir (tolong maklum ya, kami berdua pasangan perut karung, jadi selalu membutuhkan makanan karena takut kelaparan trus tiba-tiba mati). Setelah membeli 2 bungkus besar rujak, 2 botol air mineral, kami baru deh masuk buat beli tiket. Harga tiketnya sekitar Rp 10.000,00 per orang (kalo saya ga salah inget).

Tiket udah, jadi yuk masuk ke dalam, kita cek apa aja yang ada di dalam, yuk yak yuk..
Yup, jalannya berupa papan kayu yang disusun diatas rawa-rawa dengan akar bakau yang menjulang di kiri kanannya. Pasti semua tau game temple run kan, nah mirip-mirip gitu dikit suasana di sini, ya, kecuali kita ga bakal dikejar oleh kawanan monyet gila sama ga perlu ngumpulin koin emas atau nyari magnet. Hahaha….
cheers

Nah, setelah lama berjalan, kita bakalan nemuin tower yang kayak di foto bawah ini, tower ini sih difungsikan buat peristirahatan ceritanya, dan tentu saja kami berdua juga melakukan hal yang sama yaitu membuka bekal rujak yang udah buat ngiler dari tadi. Di depan tower ini terdapat perahu yang disewakan untuk mengelilingi hutan, dengan tiket Rp 20.000,00 per orang. Tapi saya ga naik, soalnya mau jalan kaki aja ngurangin lemak perut. Hehehe...
doi harus kebagian di foto juga


Karena tower ini merupakan titik terakhir di sini, makanya kami putuskan buat balik aja, lagipula sebenernya si abang pas itu lagi ngebet pengen nonton Antman di Mall Bali Galeria (Kejadiaan ini  kira-kira tahun lalu ya gess >.< tapi baru sempet buat postingannya) Ya, jadi deh postingan ini cukup segitu aja. See you on next post, reader!