I LOVE THOSE RANDOM MEMORIES, SO I PUT IT INTO WORDS
Showing posts with label Semarang. Show all posts
Showing posts with label Semarang. Show all posts

Monday, August 14, 2017

WISATA SEMARANG : KEBUN BUNGA SETIYA AJI BANDUNGAN

“Pick Your Own Color”

Dijalan menuju pulang dari Pondok Kopi Umbul Sidomukti, saya melihat dagang bunga krisan warna warni yang cantik, saya lalu bilang ke abang, “Cantik banget bunganya ya” abang spontan berhenti mendadak dan berkata “Mau tak beliin?” Saya langsung bilang tidak, karena posisi mobil berada di jalan sempit turunan, meskipun suasana di jalan saat itu sangat sepi, tapi saya hanya senang melihat saja, kalaupun dibeli, nanti ditaruh dimana bunganya, di kamar hotel tidak terdapat vas bunga. Sehingga kami sepakat melanjutkan perjalanan pulang, namun di jalan terdapat banner yang membuat saya berubah pikiran. Banner itu bertuliskan “Kebun Bunga Setya Aji” akhirnya saya minta ke abang untuk diantar kesana. Dengan senang hati pun, abang langsung mengiyakan.

Segera saya kerahkan senjata pamungkas, Google Maps, ternyata jalan menuju kearah kebun bunga lebih sempit daripada jalan menuju Umbul Sidomukti, hanya cukup untuk satu mobil saja, dan ternyata memang itu merupakan jalan satu arah saja (yang baru kami ketahui setelah pulang), pantas saja tidak ada mobil lain dari arah yang berlawanan. Di sini juga tidak terdapat mas-mas yang mengarahkan kemana menuju kebun bunganya dan meskipun banyak banner yang dipasang sebagai penunjuk jalan, namun tak sedikit banner yang terlepas atau rusak, jadi saya hanya benar-benar mengandalkan panduan Google Maps saja. Si abang awalnya sempat skeptis, saat mulai memasuki area perkampungan, katanya gak mungkin ada perkebunan bunga ditengah-tengah perkampungan begini. Akhirnya, saya memutuskan bertanya kepada orang sekitar, dimana letak kebun bunga itu dan ternyata kebun bunganya terletak 100 meter dari tempat saya bertanya. Ternyata parkir untuk mobil dan motor terletak di dalam area playgroup yang dialihfungsikan sebagai lahan parkir. Untuk parkir mobil dikenakan biaya Rp 5.000,00, sedangkan untuk biaya masuk perorang sebesar Rp 7.500,00 dan kita dapat menikmati sebanyak 5 kompleks kebun bunga.

Di sepanjang jalan menuju tempat masuk, terdapat beberapa pedagang bunga yang menjajakan dagangannya, bunganya pun bermacam-macam, tapi yang mendominasi adalah bunga krisan. Karena memang kebun bunga ini khusus untuk bunga krisan. Saya sangat bersemangat untuk segera memasuki kebun bunga dan tentu saja mengambil foto. Tetapi harus tetap tertib ya, gak mau kan di bilang Zombie kayak di game Plant Vs Zombie yang suka merusak tanaman, meski kita membayar untuk tiket masuk, bukan berarti kita berhak merusaknya. Cukup foto-foto cantik yang tertib saja. Saat saya dan abang berfoto di kompleks bunga ke 3, tiba-tiba hujan turun, akhirnya kami berhenti dan diam sebentar di sana, sambil menunggu hujan agak mereda. Ketika hujan mulai reda, kami kembali berkeliling untuk berfoto, setelah dirasa cukup untuk berfoto-foto ria, kami memutuskan untuk pulang ke hotel. Sebelum sampai di parkiran, kami pun sempat bertanya dimana para pedagang mendapat pasokan bunga mawar, padahal disini tidak ada kebun mawar, ternyata mereka mendapat bunga mawar dari Malang dan pertangkai dijual seharga Rp 5.000,00.


Buat yang hobi foto-foto seperti saya, kebun bunga ini sangat saya rekomendasikan sebagai tempat untuk menambah koleksi foto cantik kalian atau yang sedang mencari tempat wisata kekinian di area Semarang.

Sunday, April 30, 2017

AKOMODASI DAN OLEH-OLEH DI SEMARANG

“Hospitality Is Making Your Guest Feel At Home”

Ini pertama kalinya saya mereview sebuah hotel, karena saya memang berniat ‘merapikan’ isi blog dan membuatnya lebih teratur untuk kenyamanan para pembaca dan siapa tau dapat menjadi referensi bagi yang ingin berlibur, sehingga saya merasa perlu untuk mereview tempat tinggal saya selama liburan dan berapa biayanya serta trasnportasi yang saya gunakan selama berwisata di kota tersebut.

Saat liburan kemarin di Semarang saya yang dari Bali menggunakan pesawat untuk pergi ke Semarang, dengan biaya tiket Rp 1.500.000,00 pulang pergi menggunakan maskapai GIA, sedangkan si abang yang lagi tugas Negara di Jakarta naik kereta eksekutif menuju stasiun Tawang dengan harga tiket Rp 300.000,00. Saya kemudian menginap di sebuah hotel di tengah kota yang menawarkan suasana alam, Hotel Oak Tree Emerald Semarang. Saya awalnya ingin mencari hotel di daerah Ungaran agar lebih dekat bila menuju Umbul Sidomukti ataupun Candi Gedong Songo, namun sayangnya sudah full booked, sehingga saya beralih mencari hotel di tengah kota namun dengan konsep alam dan akhirnya pilihan saya jatuh pada hotel ini. dengan biaya Rp 388.000,00 kita sudah bisa mendapatkan kamar yang nyaman dengan sarapan yang lezat. Fasilitas yang diberikan berupa kolam renang dan fasilitas fitness, untuk sarapannya pun dibilang memuaskan, berbagai macam kue, bubur, serta nasi goreng maupun nasi kuning dengan rasa yang tidak mengecewakan. Untuk pelayanan pun cukup memuaskan, disaat saya memerlukan hairdryer setelah keramas, saya langsung menelpon operator untuk menanyakan apakah saya bisa meminjam hair dryer, mereka langsung dengan cepat membawakan saya hair dryer ke kamar.
suasana di depan hotel

Untuk masalah transportasi, sebenarnya ini merupakan masalah yang membingungkan kami, karena saat berwisata di Lombok ataupun Bandung, kami memiliki kenalan yang mengetahui tempat rentcar, saat di Semarang kakak sepupu saya yang tinggal di Semarang tidak tau dimana tempat untuk rentcar, akhirnya saya dan abang mencari informasi sendiri. Kami kemudian menemukan salah satu rentcar yang bersedia menyewakan mobil tanpa supir, karena kami memang ingin menyewa mobil saja, selain lebih hemat, kami juga bisa bepergian ke tempat yang tidak direncanakan sebelumnya. Dan sebelum mas pemilik rentcarnya bersedia untuk menyerahkan mobilnya kepada kami, dia meminta jaminan berupa orang yang tinggal menetap di Semarang untuk di survey tempat tinggal dan pekerjaannya apa, ya semacam pencegahan atau pengurangan resiko kejadian pencurian mobil. Untungnya kakak saya tinggal di Semarang karena sedang menyelesaikan studi S2 nya, jadi masalah rentcar sudah beres. Kami mengeluarkan biaya untuk rentcar dari pukul 08.00-22.00 sebesar Rp 250.000,00 itu belum termasuk biaya untuk beli bensin. Untuk biaya membeli bensin berkeliling satu hari seharga Rp 120.000,00, namun sepertinya itu tidak sampai habis kami gunakan. Kalau kalian sukanya yang tinggal beres dan ga mau repot tanya sana-sini saat tersesat saya sarankan sih buat sewa mobil beserta sopirnya, jadi kalian tinggal duduk manis di belakang dan bilang kemana tujuan wisata yang kalian inginkan.


Satu hal lagi yang penting saat liburan, oleh-oleh, pasti orang rumah atau teman-teman kita selalu meminta oleh-oleh saat kita bepergian keluar kota. Saya pun begitu, saya mencarikan oleh-oleh untuk keluarga di Bali setelah berkeliling, dan pilihan jatuh di Pusat Oleh-Oleh Djoe, sayangnya pusat oleh-oleh yang ada di pusat kota Semarang ini belum memiliki lahan parkir yang memadai, tapi untungnya ada tukang parkir yang selalu mengarahkan, karena parkirannya masuk gang rumah..haha… di sentra oleh-oleh ini kalian bisa mendapatkan berbagi macam oleh-oleh khas Jawa Tengah, seperti ikan Bandeng, Getuk, Wingko dan masih banyak yang lainnya.. Oh,ya jangan lupa Lumpia Semarang yang memang sudah terkenal lezat dengan isian daging dan rebung. Si abang yang mulai muncul sikap skeptisnya, ga yakin kalo dia bisa makan lumpia karena dia ga suka rebung, tapi ternyata malah pengen nambah setelah habis 1 biji. Hahaha… Kalian bisa membeli lumpia ini baik yang masih basah ataupun digoreng dengan ketahanan 24 jam. Sekian review akomodasi dan tempat oleh-oleh untuk kota Semarang, tunggu review saya di kota lainnya ya…

Sunday, April 23, 2017

KULINER SEMARANG : NASI GORENG BABAT PAK KARMIN

“Food Is Essential To Life, Therefore Make It Good”

Setelah mengulas tempat wisata di Semarang, kali ini saya mau berbagi tentang salah satu makanan khas Semarang yang terkenal, yaitu Nasi Goreng Babat Pak Karmin. Saya mendapatkan rekomendasi tempat ini juga dari blog-blog seputar kuliner Semarang. Kami memutuskan untuk mencari nasi goreng ini sebagai makan malam terakhir sebelum meninggalkan kota Semarang, setelah malam sebelumnya kami makan di area Simpang Lima yang sudah terkenal akan pusat kuliner malam hari di jantung kota Semarang. Saya dan si abang berangkat menuju tempat  pukul 19.00 setelah kami selesai sembahyang di Pura Agung Giri Nata, yang berlokasi tak jauh dari tempat kami menginap.

Seperti biasa si abang dengan sikap skeptisnya bilang dagang nasi gorengnya pasti tutup dan parahnya kita dibuat muter-muter ga jelas sama Google Mapsnya, terus si abang bilang kalo gini mending ke McD ajalah sekalian nyari es krim Sea Salt Caramel yang saya mau katanya. Tapi tetep aja abang muterin itu kota tua, sekalian liat-liat, tapi malam hari malah agak serem ya, soalnya sepi banget. Nah, tepat pas kita mau masuk ke jalan raya, si abang liat ada dagang nasi goreng babat emperan, dan memutuskan buat menepi ke kiri. Voila!!! Itu nasi goreng babat pak karmin, yang kami cari-cari, akhirnya kami berdua ketawa bersamaan. Langsung deh, kami memesan nasi goreng babatnya 2 porsi, 1 gelas es jeruk dan 1 gelas jeruk hangat.

Sebenarnya tempatnya di pinggir jalan raya, karena kami adalah wisatawan dan hanya mengandalkan Google Maps jadi ya muter-muter kayak tadi, lebih baik kalau kesini kalian bertanya dulu pada orang asli sana, karena nasi goreng babat Pak Karmin ini sudah terkenal. Terbukti dengan banyaknya yang berdatangan untuk mencoba mencicipi rasa nasi gorengnya, tempat untuk makannya mungkin bisa dibilang sederhana, hanya 4 buah meja panjang yang dilengkapi kursi plastik sebagai tempat duduk. Untuk porsinya saya akui ini merupakan porsi jumbo, terlalu banyak untuk ukuran saya namun pas untuk ukuran abang. Kalau masalah rasa, ini enak banget, pedas manisnya pas banget. Lezat deh pokoknya! Harga seporsinya dibanderol Rp 20.000,00 sedangkan untuk es jeruk dan jeruk hangat dijual Rp 10.000,00 per gelas.



Tentunya masih banyak kuliner khas Semarang yang belum sempat saya dan abang coba, dikarenakan keterbatasan waktu. Jadi kami berusaha mencari makanan khas yang dekat dengan tempat kami tinggal. Untuk kalian yang akan atau sedang menjadi wisatawan Semarang, wajib mencoba kuliner satu ini.

Tuesday, April 11, 2017

WISATA SEMARANG : PONDOK KOPI UMBUL SIDOMUKTI

“Let’s Get Lost In a Beautiful Place”

Hii..I’m back. Setelah lama vakum ga nulis, akhirnya saya punya niatan buat rapi-rapi blog dan nulis pengalaman jalan-jalan lagi. Kali ini saya mau mengulas perjalanan saya ke kota Semarang, sebenarnya saya ke Semarang bukan memang niatan untuk jalan-jalan tapi karena ada urusan penting. Jalan-jalannya sebagai penglipur lara setelah penat dengan urusan penting itu. Awalnya sih pengen wisata sejarah ke Candi Gedong Songo, tapi karena cuaca mendung, sehingga kami (saya dan abang) memutuskan untuk mencari alternatif tempat wisata lain. Akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke Umbul Sidomukti, berikut ulasannya……

Tempat pertama yang akan saya ulas adalah PONDOK KOPI UMBUL SIDOMUKTI yang berlokasi di daerah Bandungan, memakan waktu sekitar 1 jam 20 menit untuk sampai di sana kalau dimulai perjalanan dari tempat saya menginap. Saya sendiri menginap di Hotel Oak Tree Emerald Semarang dan saya berangkat pukul 09.30 dari hotel. Saya menuju Umbul Sidomukti menggunakan mobil yang kami sewa 1 hari dari pukul 08.00-22.00. Jalan menuju ke Pondok Kopi Umbul Sidomukti saya serahkan sepenuhnya ke Google Maps, ya kalau tersesat dikit kita bisa nanya sama warga Semarang yang ramah dan baik hati. Jadi tenang aja! Mas-mas pemilik rentcar pun menyarankan agar berangkat pagi jika ingin menuju kearah dataran tinggi, karena biasanya kabut tebal akan menutupi jalan bila kita sampai disana saat sore hari. Kami pun mengikuti saran dari mas pemilik rentcar

Setelah kami berada di dalam mobil selama 1 jam 20 menit tanpa ditemani pasokan logistik apapun (pertama kalinya kami ga beli snack buat nemenin perjalanan) tapi tumben banget si abang ga rewel, mungkin karena sudah sarapan dengan maksimal di hotel kayaknya..haha............ Oke, setelah kami mulai memasuki jalan menuju Pondok Kopi Umbul Sidomukti, terdapat banyak mas-mas yang mengarahkan jalan agar para wisatawan kayak kami ini ga tersesat, hmm, jujur jalan untuk menuju kesana termasuk sempit, kalau ada dua mobil berpapasan perlu ketelitian berkendara agar tidak saling senggol. Tapi diluar itu, pemandangan desa yang asri bakal membuat kita rileks, udara yang sejuk, warga desa yang ramah dan kabut tipis yang menyelimuti. Ini seperti situasi di buku cerita yang saya baca saat SD dulu.
kabutnya sudah mulai menebal
Check Point pertama yang saya lewati adalah tempat karcis, kita harus membayar biaya masuk Rp 3.000,00 saja dan di sebelahnya merupakan pondok wisata alam dengan berbagai fasilitas seperti kolam renang dan bermacam-macam kegiatan outbond. Kami melewati tempat tersebut karena tujuan utama kami adalah Pondok Kopinya serta karena kami tidak membawa baju ganti..hehe..tapi buat teman-teman yang sudah baca artikel saya dan berencana kesana, siapin baju ganti ya guys, biar dapat coba semua fasilitas yang ditawarkan. Lalu kami lanjutkan perjalanan ke atas menuju area Pondok Kopi, tetapi sebelum mencapai area Pondok Kopi kami melihat sebuah restoran dengan nuansa putih bersih, dan memutuskan untuk parkir di areal sana dan berkeliling untuk foto-foto. Tempat itu bernama Pondok Panorama, dilengkapi dengan taman bunga dan semacam amphitheater berukuran sedang yang kira-kira dapat menampung sekitar 100 orang, tapi saat kami kesana memang sedang sepi, jadilah saya berfoto sendiri.
pondok panorama tempat kami foto-foto

cantik banget tempatnya
amphitheaternya
kebun bunganya

Setelah puas berfoto, kami memutuskan untuk jalan kaki naik ke atas menuju Pondok Kopinya, yang sebenarnya jaraknya dekat, namun karena jalannya berupa tanjakan, jadi terasa agak melelahkan. Tapi semua itu terbayar dengan pemandangan yang disuguhkan, taman bunga, padang rumput yang tertata rapi begitu memanjakan mata. Di dalam areal kebun terdapat sebuah goa, Goa Tirta Mulya, dan kita harus membeli tiket masuk untuk dapat melihat ke dalam. Karena bapak penjaga disana bilang kami ga ditemani siapa-siapa untuk eksplor goanya, kami mengurungkan niat untuk masuk kesana..haha.. kata petugas yang lainnya kami bisa menuju hutan pinus jika berjalan kearah atas, diatas juga terdapat Basecamp Mawar yang merupakan tempat untuk perkemahan. 
selfie dulu yuk bang

cukup foto depan goa aja ya

kebun bunga yang ada di pondok kopi

Tapi kami memutuskan untuk menghabiskan waktu untuk berada di areal Pondok Kopi saja karena kabut mulai menebal, tiba-tiba gerimis pun muncul, abang juga mengeluh perutnya lapar dan dia ingin makan makanan berat, sehingga kami segera berjalan turun ke arah restoran yang bernuasa putih tadi. Akhirnya kami memesan 2 mangkok bakso ditemani 2 gelas jeruk panas, kombinasi yang sangat pas ditemani gerimis dan kabut yang perlahan mulai menipis. 
katanya abang sekarang suka jadi paparazzi


Serius, ini benar-benar wisata yang menenangkan, ditambah areal wisata yang tidak terlalu padat pengunjung, atau mungkin karena kami berangkat pagi, jadi masih sepi. Kami berdua benar-benar menikmati suasana disana. Harga makanannya pun termasuk affordable, hanya Rp 50.000,00 untuk 2 mangkok bakso dan 2 gelas jeruk panas. Buat kalian yang lagi di Semarang atau ada acara ke Semarang, sempetin ke tempat wisata ini ya…..