I LOVE THOSE RANDOM MEMORIES, SO I PUT IT INTO WORDS
Showing posts with label HealthSharing. Show all posts
Showing posts with label HealthSharing. Show all posts

Tuesday, April 18, 2017

PROMOSI KESEHATAN : KANKER SERVIKS

“Baby, I’m Just Soggy From The Chemo”

Sepenggal lirik yang membuat lirih saat mendengarnya, saya benar-benar menjadi emosional dengan salah satu lagu dari My Chemical Romance ini, mungkin diakibatkan karena pengalaman pribadi kehilangan orang-orang tersayang akibat kanker. Tetapi saya berharap para pejuang kanker agar tetap semangat dalam menjalani terapinya, saya sangat salut dengan para pejuang kanker yang memiliki semangat dan daya juang untuk sembuh yang luar biasa. You're Amazing

Saat ini saya ingin sedikit mengulas tentang kanker serviks, karena kebetulan juga tadi sempet ada perawat yang nanya sama saya, gimana sih ciri-ciri orang yang kena kanker serviks? Jadilah saya ngobrol lama dengannya, menjelaskan apa yang saya ketahui mengenai kanker serviks dan hal ini membuat saya ingin kembali membuka materi mengenai kanker. Sebenarnya kanker itu apa sih? Menurut www.cancer.org kanker merupakan sel yang tumbuhnya tidak terkontrol, hampir seluruh bagian sel di tubuh kita dapat berubah menjadi kanker, begitu pula dengan serviks atau bahasa awamnya leher rahim. Perubahan sel di leher rahim tidak begitu saja tiba-tiba berubah menjadi kanker, akan terjadi perubahan secara bertahap.

Faktor resiko yang dapat menyebabkan kanker serviks antara lain :
1.      Infeksi dari virus HPV (Human Papilloma Virus)
Infeksi virus ini bisa didapat dari hubungan seksual yang tidak sehat (berganti-ganti pasangan contohnya), alaminya tubuh dapat mengalahkan virus dengan imunitas yang kuat. Namun beberapa virus yang bertahan dan menyebabkan infeksi kronik akan dapat berujung pada kanker.
2.      Merokok
Rasanya merokok itu sumber dari banyak penyakit, karena sering sekali muncul sebagai faktor resiko sebuah penyakit. Para peneliti meyakini bahwa saat wanita merokok zat-zat yang berbahaya di dalam rokok akan mengalir melalui peredaran darah dan dapat merusak DNA sel-sel leher rahim sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan abnormal dari sel.
3.      Imunitas yang lemah
Orang-orang dengan daya tahan tubuh yang lemah (seperti AIDS) akan mudah sekali terserang berbagai macam penyakit, termasuk infeksi dari virus HPV. Sehingga infeksi virus ini akan menetap karena tidak berhasil dilawan dan dapat menyebabkan kanker serviks.
4.      Genetik
Penelitian menunjukkan, wanita yang memiliki ibu dengan riwayat kanker serviks memiliki resiko 2-3 kali lebih besar dibandingkan dengan wanita lainnya.

Reader pasti bertanya-tanya bagaimana tanda-tanda telah mengalami atau dicurigai kanker leher rahim. Secara umum gejala yang ditunjukkan adalah pendarahan yang terus menerus diluar siklus menstruasi, munculnya lendir atau keputihan bercampur darah yang juga diluar dari siklus menstruasi atau setelah menopause dan nyeri saat melakukan hubungan seksual yang biasanya tidak pernah terjadi sebelumnya. Bila mengalami hal-hal seperti yang saya sebutkan diatas, segera periksakan diri anda ke dokter. Deteksi dini dari kanker leher rahim bisa dengan melakukan pemeriksaan IVA dan PAP SMEAR, apabila terjadi perubahan dari sel-sel di leher rahim, maka akan dapat dideteksi lebih awal. Saat ini disarankan bagi wanita yang aktif secara seksual untuk melakukan PAP SMEAR secara berkala setiap setahun sekali.

Secara umum kanker dapat dibagi menjadi 4 stadium, saya tidak akan menjelaskan pembagian stadium secara detail disini, yang pasti stadium 1 itu adalah stadium terendah dan stadium 4 sel-sel kanker sudah menyebar ke organ tubuh yang lain. Treatment atau pengobatan yang menjadi pilihan bagi kanker leher rahim adalah pembedahan, kemoterapi dan radiasi. Dokter spesialis Obgyn atau Bedah Onkologi akan menjelaskan secara rinci masing-masing pengobatan tersebut beserta efek sampingnya.

Lalu, bagaimanakah cara untuk menurunkan resiko terjadinya kanker leher rahim? Ya, pastinya kita harus menghindari faktor resiko yang telah disebutkan diatas, tentunya untuk faktor genetik tidak dapat kita ubah, namun kita dapat menurunkan resikonya dengan melakukan pola hidup sehat, seperti setia pada pasangan dan tidak merokok. Pencegahan infeksi virus HPV juga dapat dilakukan dengan vaksinasi, terdapat dua macam vaksin untuk HPV yaitu Cervarix dan Gardasil, jika reader ingin melakukan vaksinasi bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis Obgyn terdekat.

Thursday, September 15, 2016

PROMOSI KESEHATAN : BINTITAN a.k.a HORDEOLUM

“Siapa Yang Suka Ngintip Nanti Matanya Bintitan”

Kalimat itu kayaknya kalimat warisan ya, mungkin dari nenek moyang pas jaman Palaeolitikum sampe abad 21 ini. Tapi apa bener kalo ngintip bisa langsung mata kita bintitan, hahaha..jangan coba-coba ya buat ngintip apalagi ngintip orang mandi dengan alasan membuktikan kebenaran dari kalimat itu. Yang ada bukan bintitan lagi matanya, tapi jadi memar gara-gara ditabok pake sandal. Kali ini saya bakal bahas tentang bintitan, kalo dalam bahasa medisnya Hordeolum. Sekalian review lagi, biar ga menguap apa yang uda dipelajari. Yuk simak, penjelasannya :

Definisi : merupakan suatu infeksi yang terjadi pada kelenjar minyak yang berada pada kelopak mata. Kelenjar yang terinfeksi adalah kelenjar Meibomian (Hordeolum Internal) atau kelenjar Zeiss dan Moll (Hordeolum Eksternal).
Hordeolum interna
Sumber foto : google

Hordeolum Eksterna
Sumber foto : google

Etiologi (Penyebab) : Bakteri Staphyloccocus Aureus. Biasanya bakteri ini banyak ada di tangan kita, abis pegang uang, pegang pegangan tangga, ya pokoknya pegang apapun. Makanya sebelum makan diwajibkan hukumnya buat cuci tangan, karena tangan itu gudangnya bakteri. Apalagi buat nyentuh mata, tangan kita harus bersih, kalo enggak ya bisa aja si Staphyloccocus Aureus itu nempel di sana.
sumber : google

Penatalaksanaan : 1. Kompres hangat mata yang sakit selama 3-5 hari, ini bisa  meringankan rasa sakit.
2. Pergi kedokter, nanti dikasi antibiotik baik topikal (didaerah yang sakit aja) kayak salp, atau mungkin antibiotik oral (diminum) kayak tablet. Kalo udah ada ‘mata’ atau bintik nanah di ujung hordeolum itu, biasanya akan ditoreh, biar keluar nanahnya.

Setelah dapet penjelasan singkat tentang bintitan, uda tau kan penyebabnya apa? Memang bukan ngintip, tapi nyadar gak kenapa para tetua kita buat mitos kayak gitu. Itu semata-mata buat membentuk moral, ahlak dan kepribadian generasi penerus mereka agar lebih beradab. Mana ada orang beradab ngintipin orang mandi atau ngerekam orang lagi pipis. Jadi moral value dari post kali ini adalah : Jagalah kebersihan jasmani (cuci tangan) dan kebersihan rohani (ahlak yang mulia). Sekian dulu ya gess, see ya on next post...

Wednesday, September 7, 2016

PROMOSI KESEHATAN : DISLOKASI PATELLA

"With Every Broken Bone I Swear I Lived"

Namanya sih bagus, tapi ini bukan nama makanan apalagi nama tempat hangout baru. Sayangnya ini adalah suatu jenis penyakit, eh sebenernya keadaan sih dimana tempurung lutut berpindah dari tempat yang seharusnya dia berada. Hmm..mungkin susah bayanginnya..hehe. nanti diselipin gambar deh. Ngapain saya bahas hal beginian di blog, sebenernya sih mau curhat siapa tau ada yang mengalami dislokasi patella seperti saya, jadi ga ngerasa sendiri ngalaminnya.

Cerita ini dimulai ketika saya baru 2 bulan masuk coass-life sekitar Maret 2013 kalo ga salah, nah pas itu saya lagi stase di Neurologi, stase yang lumayan berat kalo menurut saya, dengan jumlah pasien yang lumayan dan tugas-tugas yang diberikan cukup membuat lelah sebenarnya. Ditambah “senyum manis” sang sekretaris bagian yang aduhai mampu membuat liquor cerebrospinal macet di ventrikel ketiga, hahaha. Cukup membuat saya pengen ngamuk, ngamuk makan maksudnya. 

Suatu hari saat saya mesti jaga UGD triage medik, datenglah saya ke UGD dengan terburu-buru habis absen siang. Nah saya taruhlah tas saya di ruang tikus tempat kecil buat naruh tas residen maupun koas. Saat tiba disana, saya taruh tas, mau jalan, udah jatuh lunglai aja, dengan posisi lutut menekuk ke kiri. Di situ saya liat tempurung lutut a.k.a patella saya uda kegeser ga ada di tempatnya. OMG!!! Kabur kemana patella saya, trus saya minta tolong dong ama temen, temen saya kaget bukan kepalang, trus langsung manggil residen bedah. Dr residennya langsung bilang, “wah dislokasi patella itu, cepet bawa ke triage bedah” Dislokasi Patella???!!!!! Separah itukah? Buat yang belum pernah denger dislokasi patella itu apa, saya jelasin secara superficial aja ya (soalnya bukan blog pure medical >.<)

Definisi : Dislokasi patella atau lutut adalah bergesernya tulang tempurung lutut sehingga dapat mengakibatkan cedera jaringan disekitarnya, seperti otot maupun pembuluh darah.

Etiologi (Penyebab) : Biasanya disebabkan oleh adanya trauma pada lutut, atau mungkin dapat diakibatkan oleh adanya ketidakstabilan otot penyangga tulang tempurung lutut itu sendiri (hiperlaxity).

Klinis : Jika dalam ilmu kedokteran kita harus memeriksa sesuai Look, Feel, Move untuk menegakkan suatu diagnosis dalam kasus Bedah Orthopedi. Tapi sebelum itu sih dokter pasti meriksa general lah ya, kayak tensi,jantung, dll. Kita bahas pemeriksaan Orthopedi sederhananya aja ya..
  • Look itu kita liat apa ada jejas atau luka di lutut, memar, bengkak, pendarahan aktif, deformitas (bentuk yang tidak sesuai dengan lutut yang normal). Ini yang paling seru, waktu saya ngalamin kejadiannya, saya liat sendiri tulang lutut saya geser, dan bagian yang ga kebagian tulang itu cekok banget, kayak cekungan. Kalo ditanya sakit, saya ga rasain sakit, tapi saya kaget, sakitnya dikalahin kaget kali ya..hahaha.. trus beberapa saat setelah saya diangkut ke triage bedah, disuruh lurusin, uda mulai bengkak dia. Ini baru sakit minta ampun!
contoh deformitas
sumber : google 
  • Kalo Feel, kita pegang bagian yang cedera, apa masih terasa hangat, nyeri dan juga denyut nadi di bagian distal (ujung) tubuh yang mengalami trauma untuk memastikan sirkulasi darahnya sampai ke ujung, tidak terhalang karena adanya trauma. Pas saya diperiksa sama residen bedahnya sih masih nyeri banget >.<
sumber : google
  • Yang terakhir Move, kita minta pasien atau sapa aja yg kita curigain ngalamin trauma di lutut buat gerakin kakinya (active movement), kalo ga bisa gerak dengan cara itu ya kita lakuin passive movement dengan cara kita yang gerakin kakinya orang, harus gentle ya! Sakit tau! Nah sambil pegang tuh lutut, berasa ga ada krepitasi (‘kriek-kriek’ gtu deh rasanya). Tapi please jangan sengaja dibikin kriek-kriek, krepitasi hanya ditemukan secara tidak sengaja saat kita melakukan pemeriksaan secara gentle, karena itu merupakan salah satu tanda adanya patah tulang. Kita liat deh, seberapa sih sanggupnya sendi itu menggerakkan kaki, kalo ga bisa seperti yang normal, kita bilang ROM (Range Of Motion) menurun…begitu….......Karena sakit sih ya, saya ga bisa gerakin kaki sampe ROM normal, jadi dibantu, tetep sakit sih. Yah emang ROM lutut saya beberapa saat setelah kejadian dan berbulan-bulan (6 bulan kalo ga salah) setelahnya belum bisa normal. It takes time.
    contoh passive movement
    sumber : google
  • Udah selese pemeriksaan fisik ya, untuk pemeriksaan selanjutnya untuk menegakkan diagnosis kita perlu Rontgen lututnya.. ada geser apa enggak, ada patah apa enggak..
Penanganan : Kalo uda dinyatain ada dislokasi, jawabannya ya reposisi, dan reposisi itu kayaknya sakit bangetttt. Saya sempet rontgen, normal aja, ga ada kegeser apapun, patah juga enggak, jadi curiganya tu lutut abis keluar, eh masuk lagi ketempatnya. Hadeh..Jadi saya ga perlu direposisi. Syukur dehh.. Tapi jadi bingung kan, apa yang nyebabin tulang bisa keluar masuk seenaknya. Nanti dibahas di postingan lain ya..
Akhirnya sisa stase Neurologi saya lewati menggunakan tongkat, karena masih ga bisa jalan dan sakit banget. Kalo diinget-inget lucu,sedih dan heran juga dengan semangat saya yang dulu. Karena saya pengen sekali cepet selesein stase ini. Terimakasih Tuhan mendengar doa saya, saya bisa lewat semua stase dengan lancar. Segitu aja dulu cerita saya, kira-kira ada yang punya pengalaman yang sama? Bisa di share pengalamannya....